Sumber: http://sutrisno2629.blogspot.com/2009_02_01_archive.html
Yang menjadi masalah besar saat ini adalah sumber makanan dari bumi sudah kritis kandungan zat gizi vitalnya. Agar tubuh tetap terpenuhi seluruh kebutuhan gizinya, maka diperlukan makanan zat gizi ekstra yang dikenal sebagai “makanan suplemen”
Sebagian besar orang mempunyai pandangan bahwa orang-orang modern adalah orang yang serba kecukupan, termasuk gizinya. Ternyata bukanlah jaminan bahwa orang modern dan makmur secara ekonomi gizinya juga berkecukupan. Makanan mahal dan tinggi kalori tidak otomatis memenuhi kebutuhan gizi.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. William Strain, seorang direktur laboratorium Trace Elements Case Western Reserve University terhadap 16.000 orang Amerika, menemukan bahwa sebagian besar dari mereka kekurangan mineral. Ternyata mineral yang sangat vital bagi tubuh sudah hilang dari menu orang modern. Selain itu, hanya 28% orang Amerika yang dietnya cukup vitamin A, 60% vitamin C-nya memadai, 39% yang berkecukupan kalsiumnya, dan hanya 64% yang cukup zat besinya, mengapa?
Menu rata-rata orang modern tergolong ‘sakit’, sebab menu hariannya adalah ‘ampas’ sebagai akibat diolah pabrik, salah penyimpanan, diawetkan dan diberi zat kimia anorganik, sehingga sebagian besar vitamin dan mineral dalam menu sudah hilang, dan yang tersisa hanyalah kalori yang dibubuhi garam, gula, penyedap dan zat warna sehingga menjadi makanan siap saji yang tergolong ‘junk food’. Makanan berkalori tinggi tapi tidak lengkap zat gizinya.
Di Amerika ada seseorang bernama Oom Fer, 59 tahun, yang berbadan gemuk luar biasa. Setiap hari mengeluh sakit kepala, letih, lemah, lesu dan jantungnya sering berdebar-debar. Dokter mengatakan bahwa hal tersebut bukan karena jantungnya yang sakit atau sakit gula ataupun darah tinggi, tapi sebagai akibat dari kurang gizi. Oom Fer tersinggung. Apa mungkin orang berbadan tambun seperti Oom Fer kurang gizi?!! Dr. Donald Oberleas, Kepala Departemen Nutrisi dan Ilmu Makanan Universitas Kentucky menyatakan bahwa orang Amerika yang tergolong modern, empat per limanya kekurangan asupan mineral.
Penyebab menu orang modern tidak sehat karena sebagian besar lapisan tanah di bagian atas yang kaya akan mineral di bumi ini sudah luruh ke sungai dan laut.
Tanah mengandung 44 jenis mineral yang vital bagi tubuh. Sebagian dibutuhkan dalam takaran besar (gram), sebagian lagi dalam takaran sangat kecil (mikrogram bahkan nanogram). Yang dibutuhkan dalam takaran kecil adalah trace element.
Kebutuhan trace element sangat kecil namun vital bagi tubuh. Saat ini terungkap bahwa dari sekian banyak penyakit dilatar belakangi oleh kekurangan trace element yang sering tak terpikirkan dan luput dari diagnosis. Penyakit jantung, kanker, dan radang sendi sebenarnya bisa dicegah dengan cara mencukupi kebutuhan seluruh mineral tubuh. Hampir semua mineral berperan pada fungsi jantung, peranan selenium pada kanker dan kekebalan tubuh, peranan mangan pada gangguan jiwa, peranan chromium, serta zinc pada impoten dan prostat.
Sumber: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/lelaki/2009/11/24/125/Kecil-Berekor-Peningkat-Fertilitas
Di laut ditemukan 44 jenis mineral dan 20 di antaranya tidak lagi ditemukan di tanah karena tanah sudah dalam kondisi kritis. Sayur mayur dan buah-buahan yang tumbuh di tanah kritis tak lengkap kandungan mineralnya.
Daging dan telur pun saat ini tak lengkap lagi kandungan mineralnya, karena ternak mengonsumsi tumbuhan dari tanah kritis. Oleh karena itu, sayur, buah, daging, telur, susu dan sebagian besar hasil bumi yang dikonsumsi manusia saat ini, rata-rata tak lengkap kandungan mineralnya.
Praktik pertanian modern merupakan faktor lain tidak sehatnya menu orang modern. Praktik pertanian modern dapat mengurangi kandungan mineral tanah. Pemupukan tanaman secara kimiawi dapat merusak mineral tanah. Bahkan tambahan natrium dan fosfor dalam pupuk dapat mengganggu keseimbangan mineral tanah. Dengan demikian hampir semua produk pertanian tak lengkap mineralnya.
Gaya hidup orang modern yang kurang gerak dan porsi makan yang semakin sedikit, memperburuk menu mereka. Vitamin dan mineral tak dapat dibuat oleh tubuh, tapi diperoleh dari makanan. Oleh sebab itu, risiko kekurangan vitamin dan mineral pada orang modern akan bertambah besar.
Di dalam dunia medis dikenal istilah Orthomolecular Medicine, yaitu bidang medis yang meneropong “dapur” di dalam sel tubuh. Akibat polusi udara, air dan makanan, serta kekurangan gizi dalam bahan baku menu harian, maka sel-sel tubuh orang modern rata-rata sudah tidak lagi segar. Fungsi sel jadi kacau dan mulai berkembangnya berbagai penyakit.
Berbagai makanan olahan, gula pasir, terigu, maupun telur artificial, tidaklah lebih sehat dari madu, ubi, atau roti gandum. Maka konsep Back to Nature yang dirancangkan oleh WHO merupakan kunci untuk menyehatkan kembali 6,5 milyar sel tubuh manusia yang sedang sakit.
Mineral dan vitamin termasuk asam amino essensial penting sebagai “pelumas” mesin tubuh. Semua vitamin dan mineral harus lengkap dalam menu sehari-hari. Kekurangan satu jenis saja sudah mengganggu kinerja mesin tubuh. Bila asupan mineral sama sekali tidak ada, maka sel akan mati. Selain vitamin dan mineral, tubuh memerlukan 40 macam zat gizi lain dari makanan. Oleh karena itu, dalam menu sehari-hari dibutuhkan 4 sampai 5 variasi menu makanan.
Yang menjadi masalah besar saat ini adalah sumber makanan dari bumi sudah kritis kandungan zat gizi vitalnya. Agar tubuh tetap terpenuhi seluruh kebutuhan gizinya, maka diperlukan makanan zat gizi ekstra yang dikenal sebagai “makanan suplemen”.
Nutrisi yang tak lengkap maupun yang berlebihan sama buruknya bagi tubuh. Keduanya sangat mempengaruhi usia harapan hidup, kepekaan seseorang terhadap penyakit dan produktivitas. Sosok kesehatan kita adalah apa yang kita makan atau tubuh kita adalah otobiografi dari apa yang kita makan setiap harinya.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. William Strain, seorang direktur laboratorium Trace Elements Case Western Reserve University terhadap 16.000 orang Amerika, menemukan bahwa sebagian besar dari mereka kekurangan mineral. Ternyata mineral yang sangat vital bagi tubuh sudah hilang dari menu orang modern. Selain itu, hanya 28% orang Amerika yang dietnya cukup vitamin A, 60% vitamin C-nya memadai, 39% yang berkecukupan kalsiumnya, dan hanya 64% yang cukup zat besinya, mengapa?
Menu rata-rata orang modern tergolong ‘sakit’, sebab menu hariannya adalah ‘ampas’ sebagai akibat diolah pabrik, salah penyimpanan, diawetkan dan diberi zat kimia anorganik, sehingga sebagian besar vitamin dan mineral dalam menu sudah hilang, dan yang tersisa hanyalah kalori yang dibubuhi garam, gula, penyedap dan zat warna sehingga menjadi makanan siap saji yang tergolong ‘junk food’. Makanan berkalori tinggi tapi tidak lengkap zat gizinya.
Di Amerika ada seseorang bernama Oom Fer, 59 tahun, yang berbadan gemuk luar biasa. Setiap hari mengeluh sakit kepala, letih, lemah, lesu dan jantungnya sering berdebar-debar. Dokter mengatakan bahwa hal tersebut bukan karena jantungnya yang sakit atau sakit gula ataupun darah tinggi, tapi sebagai akibat dari kurang gizi. Oom Fer tersinggung. Apa mungkin orang berbadan tambun seperti Oom Fer kurang gizi?!! Dr. Donald Oberleas, Kepala Departemen Nutrisi dan Ilmu Makanan Universitas Kentucky menyatakan bahwa orang Amerika yang tergolong modern, empat per limanya kekurangan asupan mineral.
Penyebab menu orang modern tidak sehat karena sebagian besar lapisan tanah di bagian atas yang kaya akan mineral di bumi ini sudah luruh ke sungai dan laut.
Tanah mengandung 44 jenis mineral yang vital bagi tubuh. Sebagian dibutuhkan dalam takaran besar (gram), sebagian lagi dalam takaran sangat kecil (mikrogram bahkan nanogram). Yang dibutuhkan dalam takaran kecil adalah trace element.
Kebutuhan trace element sangat kecil namun vital bagi tubuh. Saat ini terungkap bahwa dari sekian banyak penyakit dilatar belakangi oleh kekurangan trace element yang sering tak terpikirkan dan luput dari diagnosis. Penyakit jantung, kanker, dan radang sendi sebenarnya bisa dicegah dengan cara mencukupi kebutuhan seluruh mineral tubuh. Hampir semua mineral berperan pada fungsi jantung, peranan selenium pada kanker dan kekebalan tubuh, peranan mangan pada gangguan jiwa, peranan chromium, serta zinc pada impoten dan prostat.
Sumber: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/lelaki/2009/11/24/125/Kecil-Berekor-Peningkat-Fertilitas
Penyakit jantung, kanker dan radang sendi sebenarnya bisa dicegah dengan cara mencukupi kebutuhan seluruh mineral tubuh.
Di laut ditemukan 44 jenis mineral dan 20 di antaranya tidak lagi ditemukan di tanah karena tanah sudah dalam kondisi kritis. Sayur mayur dan buah-buahan yang tumbuh di tanah kritis tak lengkap kandungan mineralnya.
Daging dan telur pun saat ini tak lengkap lagi kandungan mineralnya, karena ternak mengonsumsi tumbuhan dari tanah kritis. Oleh karena itu, sayur, buah, daging, telur, susu dan sebagian besar hasil bumi yang dikonsumsi manusia saat ini, rata-rata tak lengkap kandungan mineralnya.
Praktik pertanian modern merupakan faktor lain tidak sehatnya menu orang modern. Praktik pertanian modern dapat mengurangi kandungan mineral tanah. Pemupukan tanaman secara kimiawi dapat merusak mineral tanah. Bahkan tambahan natrium dan fosfor dalam pupuk dapat mengganggu keseimbangan mineral tanah. Dengan demikian hampir semua produk pertanian tak lengkap mineralnya.
Gaya hidup orang modern yang kurang gerak dan porsi makan yang semakin sedikit, memperburuk menu mereka. Vitamin dan mineral tak dapat dibuat oleh tubuh, tapi diperoleh dari makanan. Oleh sebab itu, risiko kekurangan vitamin dan mineral pada orang modern akan bertambah besar.
Di dalam dunia medis dikenal istilah Orthomolecular Medicine, yaitu bidang medis yang meneropong “dapur” di dalam sel tubuh. Akibat polusi udara, air dan makanan, serta kekurangan gizi dalam bahan baku menu harian, maka sel-sel tubuh orang modern rata-rata sudah tidak lagi segar. Fungsi sel jadi kacau dan mulai berkembangnya berbagai penyakit.
Berbagai makanan olahan, gula pasir, terigu, maupun telur artificial, tidaklah lebih sehat dari madu, ubi, atau roti gandum. Maka konsep Back to Nature yang dirancangkan oleh WHO merupakan kunci untuk menyehatkan kembali 6,5 milyar sel tubuh manusia yang sedang sakit.
Mineral dan vitamin termasuk asam amino essensial penting sebagai “pelumas” mesin tubuh. Semua vitamin dan mineral harus lengkap dalam menu sehari-hari. Kekurangan satu jenis saja sudah mengganggu kinerja mesin tubuh. Bila asupan mineral sama sekali tidak ada, maka sel akan mati. Selain vitamin dan mineral, tubuh memerlukan 40 macam zat gizi lain dari makanan. Oleh karena itu, dalam menu sehari-hari dibutuhkan 4 sampai 5 variasi menu makanan.
Yang menjadi masalah besar saat ini adalah sumber makanan dari bumi sudah kritis kandungan zat gizi vitalnya. Agar tubuh tetap terpenuhi seluruh kebutuhan gizinya, maka diperlukan makanan zat gizi ekstra yang dikenal sebagai “makanan suplemen”.
Nutrisi yang tak lengkap maupun yang berlebihan sama buruknya bagi tubuh. Keduanya sangat mempengaruhi usia harapan hidup, kepekaan seseorang terhadap penyakit dan produktivitas. Sosok kesehatan kita adalah apa yang kita makan atau tubuh kita adalah otobiografi dari apa yang kita makan setiap harinya.
Sumber:
Syner Magazine, Edisi 1 / Februari 2006
Comments
Post a Comment