Ba'da Isya tadi tanggal 4 Juli 2014 saat saya mengikuti shalat tarawih di masjid lingkungan kompleks rumah saya, saya tertegun dan tersadar akan ceramah dari Khatib di masjid tersebut. Isi ceramahnya kurang lebih seperti ini:
Sumber: http://edition.cnn.com/2012/09/22/opinion/fateh-pakistan-islam-protests/
Perkembangan Islam di dunia saat-saat ini sangat memprihatinkan, mengapa demikian? Dikarenakan banyak negara-negara Islam seperti Syria, Palestina, Iran, dsb. Tidak bisa mendapatkan kenyamanan hidup seperti di Indonesia seperti sekarang ini.
Masih banyak konflik di negara-negara Islam disana, selain berperang melawan pihak non muslim, pelaku bom bunuh diri masih dimana-mana, yang membuat banyak orang terluka bahkan sampai meninggal dunia. Di negara-negara tersebut seorang muslim tidak segan-segan menusuk, memenggal, bahkan menembak mati muslim lainnya jika berbeda pendapat dengannya. Seakan-akan hidup seseorang itu murah dan tidak ada harganya sama sekali.
Kita seharusnya bersyukur masih bisa hidup dalam keadaan aman dan nyaman di negara Indonesia tercinta ini yang mayoritas muslim, bahkan mayoritas muslim terbesar di dunia. Mengapa bisa begitu? Karena semua ini tidak lepas dari hasil kerja keras para ulama-ulama terdahulu seperti Nahdlatul Ulama ataupun Muhammadiyah yang sudah menanamkan pola pikir yang toleran terhadap perbedaan pendapat sejak dulu terhadap sesama muslim maupun kepada non.
Dan bahkan untuk ideologi dasar dari negara tercinta ini yaitu Pancasila pun disetujui oleh para ulama-ulama terdahulu, sehingga tidak ada benturan antara Islam dengan Negara, Islam dengan penganut agama lain, dan juga antara suku dan ras lain. Oleh karena itu, kita sebagai penerus muslim di Indonesia ini, harus melestarikan pola pikir tersebut. Jangan berpecah-belah jika ada perbedaan pendapat, jangan sampai terjadi seperti negara-negara lain yang sedikit-sedikit konflik, apalagi disaat-saat seperti sekarang ini yang beberapa hari lagi yaitu pada tanggal 9 Juli 2014 adalah pemilihan presiden untuk negeri kita yang tercinta ini.
Apapun pilihan kita nanti, siapapun yang akan jadi presiden nanti, Ukhuwah Islamiyah harus tetap terjaga, sehingga kita bisa hidup berdampingan dengan nyaman dan damai.
Berikut rangkuman dari inti ceramah tersebut, penulis sangat setuju dengan ceramah tersebut bagaimana dengan Anda?
Masih banyak konflik di negara-negara Islam disana, selain berperang melawan pihak non muslim, pelaku bom bunuh diri masih dimana-mana, yang membuat banyak orang terluka bahkan sampai meninggal dunia. Di negara-negara tersebut seorang muslim tidak segan-segan menusuk, memenggal, bahkan menembak mati muslim lainnya jika berbeda pendapat dengannya. Seakan-akan hidup seseorang itu murah dan tidak ada harganya sama sekali.
Kita seharusnya bersyukur masih bisa hidup dalam keadaan aman dan nyaman di negara Indonesia tercinta ini yang mayoritas muslim, bahkan mayoritas muslim terbesar di dunia. Mengapa bisa begitu? Karena semua ini tidak lepas dari hasil kerja keras para ulama-ulama terdahulu seperti Nahdlatul Ulama ataupun Muhammadiyah yang sudah menanamkan pola pikir yang toleran terhadap perbedaan pendapat sejak dulu terhadap sesama muslim maupun kepada non.
Dan bahkan untuk ideologi dasar dari negara tercinta ini yaitu Pancasila pun disetujui oleh para ulama-ulama terdahulu, sehingga tidak ada benturan antara Islam dengan Negara, Islam dengan penganut agama lain, dan juga antara suku dan ras lain. Oleh karena itu, kita sebagai penerus muslim di Indonesia ini, harus melestarikan pola pikir tersebut. Jangan berpecah-belah jika ada perbedaan pendapat, jangan sampai terjadi seperti negara-negara lain yang sedikit-sedikit konflik, apalagi disaat-saat seperti sekarang ini yang beberapa hari lagi yaitu pada tanggal 9 Juli 2014 adalah pemilihan presiden untuk negeri kita yang tercinta ini.
Apapun pilihan kita nanti, siapapun yang akan jadi presiden nanti, Ukhuwah Islamiyah harus tetap terjaga, sehingga kita bisa hidup berdampingan dengan nyaman dan damai.
Berikut rangkuman dari inti ceramah tersebut, penulis sangat setuju dengan ceramah tersebut bagaimana dengan Anda?
Bhoqist Bhosky
Comments
Post a Comment