APA BEDA TUMOR & KANKER?

Sepasang suami istri yang mengeluhkan benjolan di leher putranya merasakan dunia mereka seakan runtuh ketika mendengar hasil diagnosa dokter, "Anak ibu mengidap tumor, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut!"

Reaksi mereka merupakan kenyataan yang sering kali kita jumpai di tengah masyarakat. Wajarkah?

Sumber: http://kosmo.vivanews.com/news/read/143267-kanker_serviks_renggut_20_remaja_per_hari


TUMOR ATAU KANKER?

Rasa khawatir yang menyelimuti orangtua pasca diagnosa dokter yang menyatakan putra mereka mengidap tumor adalah hal yang bisa dimaklumi karena banyak masyarakat memiliki asumsi yang sama antara tumor dan kanker. Padahal menurut kamus kedokteran, tumor adalah benjolan, sama halnya dengan benjolan jerawat atau benjolan anak yang terbentur sisi meja. Jadi sebaiknya kita tidak perlu berasumsi terlalu dini jika mendengar diagnosa tumor dari seorang dokter.

Meski demikian, harus diakui bahwa tumor memiliki dua sifat, yakni, jinak dan ganas. Namun, hanya dokter spesialis patologi anatomi yang berhak menentukan sifat tumor tersebut. Jika setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata tumor bersifat ganas, maka benjolan tersebut bisa disebut sebagai kanker.

Secara mikroskopis, kanker merupakan kumpulan sel yang tidak dikelilingi oleh kapsul. Akibatnya, sel-sel kanker ini dengan mudah menyebar ke organ-organ tubuh lainnya di luar dari organ yang terkena. Itulah sebabnya kanker disebut sebagai suatu keganasan. Sebagai contoh, seorang anak yang terkena kanker bola mata--secara logika awam, kanker bola mata hanya terjadi di bagian bola mata saja, kenyataannya tidak demikian. Sel-sel kanker yang ada di bola mata ternyata dapat menyebar ke otak dan sumsum tulang. Jika keadaannya sudah demikian, inilah yang disebut sebagai kanker stadium lanjut.

KETAHUI PERBEDAANNYA

Dengan mengetahui perbedaan antara tumor dan kanker, diharapkan para orangtua mampu bersikap tenang saat menghadapi kenyataan si Kecil mengidap tumor. Ikuti saran dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah tumor tersebut bersifat jinak atau ganas. Jika hasil menunjukkan tumor tersebut bersifat jinak, maka kita patut bersyukur. Namun jika sebaliknya, kita tetap mensyukuri karena tumor yang ganas ini ditemukan pada stadium yang masih awal. Sebab, kanker yang dijumpai pada stadium awal lebih mudah ditangani dibandingkan kanker pada stadium lanjut.

Oleh:
dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A, MHA
IBCLC SMF anak RS Dharmais
Sumber:
Amagram - April 2009

Comments