CIRI PRIBADI TERAKTUALISASI

Secara umum, orang yang telah berhasil mengaktualisasikan dirinya cenderung terbebas dari berbagai penyakit kejiwaan seperti neorois, psikosis, dan frustasi eksistensi. Orang yang teraktualisasi dirinya ini di dalam ajaran Islam dikategorikan sebagai Insan Kamil, manusia seutuhnya. Beberapa ciri kepribadian yang berkualitas hasil proses aktualisasi diri adalah:

1. MEMILIKI sandaran transendental yang sangat kuat. Seorang yang teraktualisasi akan memahami bahwa hidup-matinya diserahkan sepenuhnya kepada Tuhan, apapun yang mereka kerjakan senantiasa dimaknai sebagai wujud ibadah demi mengemban misi mulia sebagai Khalifah.

2. MEMILIKI kepekaan sosial yang sangat tinggi. Mereka memiliki empati yang sangat kuat terhadap sesama dan berusaha untuk mengabdikan dirinya untuk kemanusiaan.


3. MENERIMA atas kodrat diri dan orang lain. Orang yang teraktualisasi akan menerima semua kelemahan dan kekuatan yang ada pada dirinya tanpa berkeluh kesah. Apapun yang terjadi pada dirinya pastilah ada hikmahnya. Abraham Maslow menulis, "Orang tidak dapat mengeluh soal air karena air basah atau tentang bebatuan karena batu itu keras atau tentang pohon karena pohon itu hijau".

4. HIDUP dalam kewajaran dan kesederhanaan. Mereka sadar bahwa atribut yang menempel pada dirinya, baik jabatan maupun kekayaan, hanyalah titipan semata sehingga tidak ada alasan untuk berlaku sombong dan berlebihan.

5. APRESIASI yang senantiasa segar. Pengaktualisasi-pengaktualisasi diri senantiasa menghargai pengalaman-pengalaman dalam hidupnya. Mereka tetap mampu mengintegrasikan visi hidup, meskipun dalam kondisi yang berubah-ubah. Kebahagiaan, kesedihan, dan pengalaman-pengalaman hidup lainnya diterima dalam ruang batin yang selalu optimistis.

6. KEBUTUHAN akan privasi dan independensi. Orang-orang yang mengaktualisasi diri tidak bergantung pada orang lain untuk kepuasan-kepuasan mereka. Ini berarti bahwa mereka memiliki kemampuan membentuk pikiran, mencari keputusan, dan melaksanakan dorongan disiplin mereka.

7. MAMPU memahami segala sesuatu lebih obyektif. Para diri teraktualisasi ini memandang dunia secara obyektif, tidak sebagaimana dunia seperti yang ia butuhkan. Mereka mampu menilai antara kejujuran dan ketidakjujuran.

8. TIDAK rendah diri dan merasa bebas. Mereka sadar bahwa yang membedakan di antara manusia hanyalah ketakwaannya disisi Tuhan, bukan karena kekayaan, jabatan, ketampanan, ras, dan suku bangsanya.

9. MAMPU membedakan antara sarana dan tujuan. Bagi para pengaktualisasi diri, tujuan atau cita-cita jauh lebih penting daripada sekadar sarana untuk mencapainya. Para penguasa yang teraktualisasi dirinya akan mampu memahami bahwa kekuasaan adalah sarana karena tujuan sesungguhnya adalah mensejahterakan masyarakat.

10. KREATIVITAS. Orang yang telah melakukan aktualisasi diri menyadari bahwa di dalam dirinya tersimpan potensi daya cipta. Mereka tidak mau menerima begitu saja apa yang ada di dalam alam, mereka akan mengkreasi alam agar lebih bermanfaat. Orang-orang ini adalah para inovator yang penuh imajinasi.

Sebenarnya masih banyak ciri dan kepribadian orang yang berhasil mengaktualisasi dirinya. Namun setidaknya ciri-ciri diatas dapat kita jadikan parameter sejauh mana proses kita beraktualisasi diri.. Semoga kita semua dapat menjadi orang yang Insan Kamil. Amin.

Sumber:
Mata Hati - Edisi 01 April 2008

Comments