ASI

Makanan dan Minuman Terbaik Bagi Sang Buah Hati

Sumber: http://www.keren.web.id/sajian-asi-air-susu-ibu-terdapat-di-menu-sebuah-restoran.html

Pentingnya ASI untuk bayi sudah tidak perlu diragukan lagi, banyak pendapat yang mendukung hal tersebut. Yah yang jelas ASI itu menghemat biaya karena gak perlu beli. Bayangkan harga susu formula untuk satu bulan. Bukannya pelit tapi ASI yang gratis lebih bagus kualitasnya dibanding susu formula.




ASI mengandung zat gizi yang secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya. Kandungan ASI yang utama terdiri dari:

1. LAKTOSA
Merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi. Selain itu laktosa juga akan diolah menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan dalam perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan magnesium di masa pertumbuhan bayi.

2. LEMAK
Merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber energi utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial yaitu: asam linoleat dan asam alda linolenat yang akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi.

3. OLIGOSAKARIDA
Merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem pencernaan bayi.

4. PROTEIN
Komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan.

Proses menyusui ASI tidak hanya sekedar memberi makan tapi juga mendidik dan memberikan kebutuhan psychososial. Proses menyusui itu merupakan stimulasi bagi pendidikan anak karena ada kontak mata, diajak bicara, dipeluk dan dielus-elus oleh sang ibu. Bayi bisa merasakan kehangatan dan kedekatan fisik ibunya, menikmati suara dan wajah ibunya, sekaligus memuaskan kebutuhan untuk menghisap. Menyusui juga dapat membantu melepaskan hormon-hormon yang akan memperkuat hubungan antara ibu dan anaknya.


Di luar negeri telah banyak dilakukan penelitian terhadap anak yang menyusui ASI lebih dari setengah abad yang lalu. Mulai dari Douglas tahun 1950 yang menemukan bahwa anak ASI lebih cepat bisa berjalan, sampai penelitian oleh Lucas (1996) dan Riva (1998) yang menemukan bahwa nilai IQ anak ASI lebih tinggi beberapa poin.

Adapun bagi si ibu yang menyusui isapan bayi bisa membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan, dan mengurangi resiko pendarahan. Manfaat lainnya adalah lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali dan sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.

Berikut manfaat ASI untuk ibu menyusui:

1. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi resiko pendarahan.

2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.

3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terkena kanker rahim dan kanker payudara.

4. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb.

5. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril.

6.ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.

Bagi Ibu yang merasa ASI nya sedikit, jangan pernah menyerah karena ada beberapa cara untuk memperbanyak ASI.


Cara memperbanyak ASI:


1. Isapan bayi pada payudara anda akan merangsang payudara untuk memproduksi ASI. Payudara memang tidak pernah kosong. Begitu habis diisap, ASI akan langsung diproduksi lagi. Semakin banyak ASI keluar, semakin banyak pula yang akan diproduksi.

2. Cara menyusu yang tidak benar akan membuat payudara tidak terangsang ujntuk menghasilkan ASI dalam jumlah banyak. Akibatnya bayi tidak mendapat cukup ASI. Persediaan ASI sebenarnya diatur oleh suatu mekanisme yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Karena semakin jarang bayi menyusu semakin berkurang pula produksi ASI.

3. Anda juga bisa memperbanyak produksi ASI dengan cukup beristirahat. Selain itu anda juga bisa mengeluarkan sisa ASI dalam payudara setelah anda menyusui bayi anda. Hal ini dapat merangsang produksi ASI.

4. Makanlah makanan bergizi. Selain penting untuk kesehatan anda, makanan bergizi juga dapat merangsang produksi ASI. Sebaiknya anda tidak mengurangi makanan anda karena hal ini juga dapat mengurangi produksi ASI.

5. Sebelum mulai menyusui, sebaiknya anda minum dahulu, karena biasanya setelah menyusui anda akan merasa haus. Dengan demikian anda tidak akan mengganggu kenikmatan bayi anda yang sedang menyusu.

Berkat penelitian terbaru dari Dokter Saleh Alkatri, 49 tahun. Penelitian selama 18 bulan yang dilakukan di Sidoarjo, Jawa Timur, itu telah diuji di hadapan tim penguji Pascasarjana Universitas Airlangga. Dari penelitiannya, terbukti bahwa ASI mampu menciptakan kekebalan tubuh bayi, terutama dalam menghadapi serangan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan sakit perut atau gastroentritis akut (GEA). Dalam ISPA termasuk penyakit radang paru-paru, influenza, dan pertusis (batuk), sedangkan di kelompok GEA ada penyakit perut (radang lambung dan usus), diare, disentri, tifus, dan muntaber.

Imunisasi alamiah ini penting karena ISPA dan GEA adalah penyakit utama penyebab kematian bayi. Mengapa ASI mampu menghadang ISPA dan GEA? Berdasarkan penelitian Saleh, ASI mengandung bahan kekebalan tubuh imunoglobulin A (Ig.A) dan imunoglobulin M (Ig.M). Ig.A adalah antibodi yang berfungsi menggumpalkan dan menghancurkan kuman, sedangkan Ig.M mencegah perkembangbiakan virus, menetralisasi racun, dan menghancurkan jasad renik. Saleh dalam penelitian ini, mengamati 183 sampel dari para ibu yang berusia 18-25 tahun dan menyusui bayi pada periode semester pertama.

Hasil penelitiannya membuktikan bagaimana Ig.A dan Ig.M dalam ASI mampu membentengi tubuh bayi dari rongrongan ISPA dan GEA. Hasil penelitian Saleh membuktikan, dari bayi yang menyusu pada ibu yang bergizi baik, 61 bayi (73,5%) cenderung sehat, sementara penderita ISPA dan GEA hanya 22 bayi (26,5%). Angka ini berbanding terbalik dengan jumlah bayi penyakitan dari ibu yang kekurangan kalori protein (KKP) dan penderita anemia gizi.

Sumber:
Biomagz - Edisi 8

Comments