GIZI UNTUK KESEHATAN DAN KEBUGARAN WANITA

Siapa yang tak mendambakan sehat dan bugar? Setiap orang, tak terkecuali wanita pasti mendambakan badan yang sehat dan bugar sepanjang hari, sepanjang waktu. Kondisi kesehatan yang prima merupakan prasyarat bagi tertanganinya aneka tugas dan pekerjaan dengan baik dan efisien.

Bayangkan, bagaimana seorang ibu dapat menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga yang begitu banyak dan tak henti-hentinya jika badan sakit-sakitan, cepat lelah, gampang pusing?

Belum lagi tugas perawatan dan pengasuhan anak yang membutuhkan kegesitan dan kesabaran. Rasanya mustahil memperoleh hasil optimal tanpa kondisi badan yang fit dan fresh. Kepala pusing, badan cepat lelah, tak bersemangat, sulit berkonsentrasi merupakan gejala umum yang sering terjadi di kalangan wanita. Sangat disayangkan jika sebagian besar wanita ternyata mengabaikan gejala-gejala tersebut. Mereka baru kalang kabut setelah berbagai gejala tadi timbul secara periodik dan mengganggu aktivitas secara nyata.



Dan umumnya, mereka mengandalkan obat-obatan yang memang mudah diperoleh di warung-warung untuk mengatasinya. Padahal obat-obatan tersebut hanya bersifat 'penggembira', karena tidak pernah menyelesaikan penyakit secara tuntas, tas.

Sumber: http://informasitips.com/8-nutrisi-penting-yang-dibutuhkan-wanita

Gizi Sangat Berperan

Masalahnya sekarang bagaimana menjaga badan agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari? Sebetulnya gampang-gampang susah. Gampang karena resepnya cukup sederhana. Susah karena menuntut kedisiplinan yang tinggi. Sebagian masalah ini timbul berkaitan dengan pola hidup, khususnya pola makan. Maka, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menata pola makan, yakni menghadirkan dan mengkonsumsi makanan bergizi dalam menu sehari-hari. Sekaligus menjauhkan diri dari makanan-makanan yang bersifat mengganggu atau merusak metabolisme.

Kebutuhan Gizi Wanita

Kebutuhan zat gizi seseorang didasarkan atas umur, berat badan, aktivitas, dan status fisiologis. Untuk menjaga kesehatannya, seorang wanita dewasa membutuhkan asupan beberapa zat gizi penting. Dalam keadaan hamil dan menyusui kebutuhan masing-masing zat bergizi meningkat yakni untuk mempersiapkan lahir dan tumbuhnya bayi yang sehat dan normal.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi perlu diterapkan pola menu seimbang yaitu suatu susunan menu yang diversifikatif atau terdiri dari berbagai jenis pangan dengan komposisi seimbang antara sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Mengapa demikian? Karena tidak ada satupun pangan yang mengandung semua unsur gizi yang dibutuhkan. Masing-masing memiliki kelebihan sekaligus kekurangan yang dapat bersifat komplementer atau saling melengkapi.

Sebagai contoh, untuk memenuhi 2200 kalori sangat disarankan menggunakan perbandingan 60% dari karbohidrat, 23% dari lemak, 12% dari protein, dan 5% dari gula. Setiap satu gram karbohidrat menyumbang 4 kalori, lemak 9 kalori dan protein 4 kalori. Sehingga kebutuhan akan karbohidrat adalah 60/100 x 2200:4 = 330 gram. Dengan perhitungan yang sama, dibutuhkan lemak 56 gram dan protein 61 gram.

Dewasa ini merebak berbagai penyakit yang disebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah (atherosklerosis) seperti serangan jantung, stroke, dan hipertensi yang telah merenggut jutaan nyawa. Di Amerika, setiap tahun sekitar satu juta orang meninggal akibat penyakit tersebut. Demikian di negara-negara lain, termasuk Indonesia khususnya di kalangan masyarakat perkotaan. Aterosklerosis telah menjadi Atheros, pembunuh yang menakutkan akibat pergeseran pola konsumsi dimana para konsumsi masyarakat kota saat ini bersifat tinggi karbohidrat, lemak, gula, dan garam, dan kurang akan sayuran dan serat. Hal ini diperparah dengan kurangnya aktivitas tubuh seperti olahraga.

Berkaitan dengan itu, dalam mengkonsumsi lemak sangat disarankan memilih lemak yang bersifat tidak jenuh (unsaturated fattic acid). Lemak jenis ini banyak terdapat pada minyak tumbuh-tumbuhan seperti minyak kedelai, kelapa sawit, dan biji bunga matahari.

Sedangkan untuk kelompok protein, disarankan untuk mengkombinasikan protein hewani dan nabati. Protein hewani memiliki kelebihan, yakni mengandung asam amino esensial yang sangat diperlukan tubuh. Namun karena kandungan lemak jenuhnya cukup tinggi, perlu dibatasi. Kecuali ikan, terutama ikan laut karena justru mengandung asam lemak EPA (eicosapentaenoic) yang berperan menetralisir resiko terkena penyakit jantung.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan terhadap orang-orang Eskimo. Ikan laut merupakan makanan utama mereka, tetapi hampir tidak pernah ditemukan kasus penyakit jantung di kalangan orang kutub tersebut. Dan rahasianya ternyata terletak pada EPA tadi.

Selain itu, diet dengan serat tinggi sangat dianjurkan. Serat makanan (dietary fiber) ini sangat efektif dalam melancarkan proses pencernaan sekaligus mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Bahan makanan yang banyak mengandung serat adalah sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan serealia (padi-padian)

Sumber: http://indonews.org/6-alasan-wanita-jaga-kesehatan-jantung/

Perlukah Suplemen?
Dewasa ini di pasaran banyak beredar suplemen vitamin dan mineral dengan promosi cukup gencar. Banyak yang tertarik membeli sekaligus mengkonsumsinya dengan harapan kesehatan dan kebugarannya selalu terjaga.

Sesungguhnya suplemen vitamin dan mineral pada kondisi normal tidak diperlukan apabila kita setiap hari membiasakan diri makan beragam jenis makanan (sebagai pedoman 4 sehat 5 sempurna) dalam jumlah yang cukup memadai. Bagaimanapun makanan yang bersifat alami merupakan alternatif terbaik dalam upaya pemenuhan gizi. Disamping itu, kelebihan zat gizi tertentu dapat menimbulkan ketidakseimbangan metabolisme. Misalnya kelebihan vitamin-vitamin yang tak larut dalam air (vit A,D,E, dan K) dapat menimbulkan keracunan.

Bagi wanita, nampaknya zat besi merupakan suplemen yang mutlak diperlukan. Hal ini disebabkan terjadinya pengeluaran darah dalam peristiwa menstruasi setiap bulan. Bersama-sama dengan protein dan asam folat, zat besi merupakan komponen utama pembentuk darah sekaligus berperan dalam menentukan kadar hemoglobin (Hb).

Kemampuannya dalam mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh termasuk otak tugas utama hemoglobin. Karenanya mudah dipahami, bila seseorang rendah kadar Hb-nya (untuk wanita kadar Hb normal 12 g/d) akan sering merasa pusing, cepat lelah, mudah mengantuk dan sulit berkonsentrasi.

Menurut Health Media of America, dengan mengandalkan konsumsi sehari-hari wanita hanya memperoleh sepertiga zat besi dari yang dibutuhkan. Secara umum sangat sulit mengandalkan asupan besi dari makanan semata, karena tidak seratus persen zat besi yang terdapat dalam makanan dapat langsung diserap tubuh. Zat besi yang terdapat dalam pangan hewani hanya diserap sekitar 20-30% sedangkan pangan nabati lebih rendah lagi, yakni 5-10%. Untuk itu perlu ditambah suplemen besi agar tidak terjadi anemia. Anemia ini tidak boleh diabaikan karena lama-kelamaan dapat mengganggu metabolisme secara keseluruhan.

Suplemen lainnya yang cukup diperlukan wanita adalah kalsium, terutama saat hamil dan menyusui. Kekurangan kalsium dalam jangka waktu lama akan menyebabkan terjadinya osteoporosis, yaitu penyakit kerapuhan tulang. Suatu penelitian menyimpulkan bahwa wanita yang sering hamil dan menyusui lebih rentan terkena osteoporosis. Hal ini tentu dapat diantisipasi bila kita mengkonsumsi kalsium dalam jumlah memadai, baik dari makanan maupun dengan suplemen.

Olahraga Teratur, Jangan Lupa

Kesehatan dan kebugaran akan lebih terjamin bila disertai aktivitas olahraga secara teratur. Dengan olahraga, badan akan menjadi lebih segar karena peredaran darah semakin lancar. Untuk mengantisipasi berbagai penyakit, olahraga teratur sangat membantu. Karena olahraga dapat menurunkan kadar lemak dalam darah, menurunkan kecepatan denyut nadi, mengatur keseimbangan gula darah, memperbaiki fungsi ginjal dan melancarkan penyerapan zat-zat gizi dalam lambung dan usus. Selain itu olahraga juga dapat mengurangi perasaan tertekan (stres), merangsang kecerdasan dan membina mental serta kepribadian. Jadi, jangan tunda lagi. Perbaiki pola makan Anda dan berolahragalah secara teratur agar badan sehat dan bugar sepanjang hari.

Sumber:
Sakinah - Edisi 06/Tahun I, Oktober 1997

Comments