INILAH SAHABAT SEJATI

Sumber:http://blogidinrohidin.blogspot.com/2011/05/sejarah-hidup-muhammad-saw-raja-yang.html

Sahabat memiliki makna yang sangat penting dalam hidup kita. Sahabat dapat menggenapkan kebahagiaan, juga bisa meringankan derita kita. Persahabatan sejati tumbuh dari kasih sayang yang tulus, dari lubuk hati yang ilahiah.

Gambaran di atas sangat kontras dengan kehidupan di sekitar kita. Lihatlah bagaimana persahabatan diantara kita, diantara saudara seiman, diantara saudara sebangsa. Tayangan kriminalitas di televisi adalah indikasi nyata bahwa kasih sayang sudah mulai terkikis. Banyaknya peminta-minta, gelandangan dan anak terlantar mengundang tanya: punyakah mereka sahabat yang dapat membantu keluar dari derita jiwa?



Kita perlu sosok sahabat sejati. Nabi kita, Muhammad SAW, adalah teladan sahabat sejati. Beliau adalah penghulu para Nabi, pembebas manusia yang tiada tara, dan panglima para ksatria. Tentaranya mengguncang tahta Kisra Persia, menggetarkan Kekaisaran Roma. Namun beliau adalah sahabat dalam perdamaian sebagaimana teman dalam pertempuran. Ketika para ksatria Quraisy-semisal Khalid bin Walid dan Ikrimah bin Abi Jahal-berubah menjadi pembela setia risalahnya, beliau jadikan mereka sahabat yang mulia.

Beliau adalah kepala negara yang sangat dicintai rakyatnya, sebab rakyatnya beliau perlakukan sebagai sahabat. Saat tidak berada di garda depan pertempuran, beliau terjun langsung membantu orangtua renta dari kesulitan. Orangtua renta itu beliau perlakukan sebagai sahabat.

Saudagar kaya dan penuh wibawa adalah sahabat dekatnya. Namun kaum yang sangat papa-mantan budak pun-juga bisa menjadi sahabat akrabnya. Pembantu rumah tangganya-Anas bin Malik-diperlakukannya sebagai sahabat. Begitu pula dengan anak-anak yatim. Ibnu Umar (putra Umar bin Khattab) pernah merasa iri pada anak-anak yatim, sebab Nabi SAW lebih sering bermain dan bercanda dengan mereka, daripada dengan dirinya. Beliau memang dikenal sebagai bapaknya anak-anak yatim-abul yatama.

Nabi SAW adalah gurunya para syuhada, yang pertama menerima Al-Quran, yang paling punya otoritas dalam menafsirkan Islam. Namun beliau juga dikenal sebagai bapaknya orang-orang miskin-abul masakin. Beliau perlakukan mereka sebagai sahabat dekat yang dibanggakan.

Kaum papa, anak yatim, dan mereka yang terpinggirkan, adalah sahabat Nabi SAW. Zakat dan sedekah Anda bagi mereka tentunya adalah tanda bahwa Anda rela menjadi Sahabat Nabi SAW. Beliau memang sahabat sejati bagi siapa saja, termasuk Anda.

Sumber:
Amal/Edisi 02/Juni 2008

Comments